TP-PKK

TIM PENGGERAK PKK

NAGARI III KOTO AUR MALINTANG

KECAMATAN IV KOTO AUR MALINTANG

LATAR BELAKANG

            Keberhasilan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh perempuan. Perempuan mempunyai andil besar dalam membentuk sebuah keluarga yang bermartabat. Lebih dari itu, perempuan juga mempunyai andil besar dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok. Salah satu buktinya, bahwa perempuan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan melakukan kegiatan usaha produktif rumah tangga.

Salah satu wadah organisasi perempuan dimasyarakat Nagari dan Kelurahan adalah PKK.

PKK merupakan sebuah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak dan dinamisatornya dalam membangun, membina, dan membentuk keluarga guna mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil dalam masyarakat. Gerakan PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang bertujuan untuk dapat mewujudkan keluarga-keluarga yang sehat, sejahtera, maju dan mandiri.

PKK adalah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor / penggeraknya untuk membangun keluarga sejahtera sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat. Pengertian ini secara lengkap telah termaktub dalam Buku Pintar PKK yang bunyinya sebagai berikut :

“PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkjecil dalam masyarakat guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan, dan membina keluarga guna mewujudkan keluarga sejahtera”.

Gerakan PKK adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, yang mekanismenya dikelola dan dilaksanakan secara berjenjang, dari tingkat terbawah (Dawis, Banjar), Nagari, hingga pusat. PKK menjadi gerakan untuk mendata beberapa aspek yang diperlukan seperti data warga, ibu hamil, bayi, dan balita, kelahiran, kematian, sampai kegiatan masyarakat. PKK juga harus menembus pemahaman agama yang kurang tepat, tentang pelarangan penggunaan alat kontrasepsi termasuk mereka harus memberikan penjelasan yang utuh tentang manfaat program KB kepada masyarakat yang rata-rata berpendidikan rendah, mereka membantu korban kekerasan perempuan dalam rumah tangga dan masyarakat. PKK consern dalam membela kaum miskin yang kelaparan dengan cara membantu ekonomi kaum perempuan.

Satu hal penting untuk selalu mengusahakan peningkatan SDM kader, agar mengelola gerakan PKK dengan profesional, mampu melaksanakan tugas dan fungsinya selaku perencana, pelaksana dan pengendali, sebagai motivator dan penggerak, agar 10 Program Pokok PKK dapat terlaksana dengan lancar.

Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka tata kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman, keamanan, keharmonisan, dan kedamaian. Dengan demikian, kesejahteraan keluarga menjadi salah satu tolok ukur dan barometer dalam pembangunan. Oleh karena itu, sesuai amanat Permendagri Nomor 5 Tahun 2007, PKK merupakan salah satu Lembaga Kemasyarakatan Nagari dan Kelurahan dan merupakan mitra pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.

Program kerja PKK berorientaasi pada praksis, artinya PKK bergerak pada aksi-aksi nyata memberdayakan dan memihak kaum perempuan. Dan lebih dari itu, PKK mempunyai andil besar dalam mensukseskan lomba Nagari.

Jadi PKK adalah suatu gerakan pembangunan yang tumbuh dari bawah, dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang sejahtera. PKK adalah lembaga sosial kemasyarakatan yang independen non profit dan tidak berafiliasi kepada suatu partai politik tertentu.

PKK  mempunyai peran untuk membantu pemerintah Nagari dan Kelurahan dalam meningkatkan kesejahteraan lahir batin menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, mandiri, dan harmonis serta mempunyai peran dalam menumbuhkembangkan potensi dan peran perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Selain itu, peran PKK sebagai penggali, pengembang potensi masyarakat khususnya keluarga, pembina, motivator, serta penggerak prakarsa, gotong royong dan swadaya perempuan dalam pembangunan sebagai bagian integral dalam mewujudkan pembangunan partisipatif.

Terkait dengan hal tersebut, dalam upaya mempercepat terwujudnya tujuan pembangunan yang pro poor, pro gender, dan pro job, maka pemberdayaan PKK perlu terus ditingkatkan. Pemberdayaan PKK dalam keluarga meliputi segala upaya Bimbingan, Pembinaan dan Pemberdayaan agar keluarga dapat hidup sejahtera, maju dan mandiri.

Pada awalnya PKK adalah kepanjangan dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, sampai pada tahun 1972 Menteri Dalam Negeri pada saat itu mengeluarkan imbauan untuk mengganti nama Kepanjangan PKK menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, dan baru pada era reformasi kepanjangan PKK kembali diganti menjadi Gerakan Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga. Namun Sejak awal gerakan PKK pada intinya adalah peningkatan kesejahteraan keluarga yang diartikan sebagai sebuah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Keberhasilan gerakan PKK di Indonesia, khususnya dengan meningkatkan peranan wanita di masyarakat, telah diakui oleh masyarakat. Bahkan pengakuan juga datang dari lembaga-lembaga internasional seperti WHO, UNICEF, UNESCO.

Keberhasilan PKK ini terwujud karena gerakan ini dimunculkan dari kebutuhan masyarakat yang pengelolaannya juga dilaksanakan oleh masyarakat dan hasil yang didapat juga dinikmati langsung atau ditujuan untuk masyarakat itu sendiri menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan, dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan.

PKK juga merupakan gerakan masyarakat yang selama ini aktif berperan sebagai mitra pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan masyarakat. Keberhasilan Gerakan PKK ini juga tidak dapat dipungkiri dikarenakan sebagian besar pengurus dan kadernya adalah perempuan yang secara tradisional di masyarakat Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab yang lebih besar dalam melakukan UPAYA meningkatan dan mengembangkan kemampuan dan kepribadian dalam bidang :

 

1. Mental spiritual, meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis serta bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Fisik material, meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan kerja yang layak serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan.

Jika dicermati, kegiatan Gerakan PKK senantiasa menekankan prinsip pemberdayan dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga. Jika kita sepakat, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menyediakan kebutuhan seluruh anggotanya, seperti pendidikan dan budi pekerti, kasih sayang, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya, sebagaimana dalam delapan fungsi keluarga. Artinya keluarga merupakan fundamental bagi pembangunan manusia, sekaligus barometer kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Dari batasan PKK tersebut jelaslah bahwa tujuan gerakan PKK adalah mewujudkan keluarga sejahtera. Yaitu, keluarga yang mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan batiniah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Mengapa keluarga sejahtera ini harus diupayakan? Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang mempunyai arti besar dalam proses pembangunan. Apabila masing-masing keluarga sudah dapat mewujudkan tata kehidupan dan penghidupannya diliputi rasa saling pengertian, kekeluargaan yang harmonis, tentu Indonesia akan menjadi negara yang aman, damai, tentram, dan sejahtera. Jadi, kondisi keluarga dapat menjadi salah satu barometer bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Permasalahannya sekarang adalah bagaimana membudayakan PKK sesuai dengan eksistensinya? PKK dengan 10 program pokoknya, yakni penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan ketrampilan, kesehatan, mengembangkan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, serta perencanaan yang sehat merupakan kekuatan yang strategis. Tidak saja dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

Melalui program pengembangan berkoperasi, PKK dapat menanamkan dasar demokrasi ekonomi. PKK juga mengenalkan strategi untuk mengembangkan usaha guna meningkatkan taraf hidup. Yang lebih mendasar lagi, upaya menyadarkan mayarakat akan perlunya pelestarian lingkungan hidup. Intinya, bagaimana PKK melalui Pokja-Pokjanya dapat berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya peran serta dalam meningkatkan sektor pendidikan, khususnya pendidikan ketrampilan ?

PKK yang merupakan wadah kegiatan ibu-ibu, tidak afdol bila kurang memperhatikan sektor pendidikan. Dalam kehidupan keluarga, wanita adalah pengasuh serta pendidik yang utama dan pertama bagi putra-putrinya. Sedang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, wanita adalah pelahir generasi penerus.

Agar seorang ibu dapat memerankan diri sebagai pendidik pertama dan utama, perlu adanya upaya mengembangkan kemampuan dan ketrampilan melalui optimalisasi PKK. Secara umum memang pendidikan sudah dilaksanakan di lembaga-lembaga formal. Namun, pendidikan keterampilan ( live skill ) telah menjamur di lembaga-lembaga yang berbasis masyarakat, yang tidak menutup kemungkinan ibu-ibu PKK ikut berperan di dalamnya.

 

VISI   

Terwujudnya Keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri , berkesetaraan dan berkeadilan gender serta  kesadaran hukum dan kesadaran lingkungan.

MISI   

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai di masa yang akan datang. Misi Gerakan PKK yaitu memberdayakan masyarakat dan menciptakan kondisi untuk meningkatkan SDM masyarakat sehingga mampu membangun dirinya berdasarkan potensi, kebutuhan aspirasi dan kewenangan yang ada.

Meningkatnya mental sepiritual, menghayati dan mengamalkan Panca Sila dan Undang – Undang  Dasar 1945, menegakkan  pelaksanaan  Hak  Azazi   Manusia  ( HAM ) Demokrasi, Kesetiakawanan Sosial dan gotong royong;

Meningkatnya Pendidikan dan Ketrampilan keluarga, dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatnya pendapatan keluarga

Meningkatnya kualitas dan kwatintas pangan keluarga, dengan Pemanfaatan Tanah Pekarangan ( PTP ) ;

Meningkatnya derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, membiasakan hidup berencana dan menabung ;

Meningkatnya pengelolaan gerakan PKK baik kegiatan pengorganisasian maupun program-programnya yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat.

 

MOTTO TP.PKK NAGARI III KOTO AUR MALINTANG

Tiada hari tanpa Inovasi (Motto Ketua)

Tiada kegiatan tanpa Koordinasi (Motto Sekretaris 1)

Tiada kegiatan tanpa Perencanaan (Motto Sekretaris 2)

Tiada kegiatan tanpa Keikhlasan (Motto Bendahara 1 dan  2)

Tiada Hidup tanpa Kerukunan (Motto Pokja I)

Tiada Kegiatan tanpa Ketrampilan (Motto Pokja II)

Tiada Pekarangan tanpa Tanaman (Motto Pokja III)

Tiada Hidup tanpa Kesehatan (Motto Pokja IV)

TUJUAN

Tujuan dilakukannya  Kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga  adalah:

Meningkatkan kinerja Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam pembangunan.

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya lokal untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan beserta keluarganya.

Meningkatkan pemberdayaan dan penguatan lembaga PKK sebagai lembaga kemasyarakatan Nagari dan Kelurahan yang produktif, kreatif, dan responsif.

Memberdayakan lembaga PKK agar mampu mengembangkan inovasi-inovasi dalam mendorong masyarakat yang menjadi binaannya secara partisipatoris, yang pendekatan metodenya berorientasi pada kebutuhan kelompok masyarakat sasaran.

Memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri.

 

WILAYAH ADMINISTRASI

Nagari III Koto Aur Malintang merupakan salah satu Nagari yang berada di wilayah kecamatan IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman yang terbagi menjadi 6 Korong. Adapun gambaran umum Nagari III Koto Aur Malintang sebagai berikut:

1.      Tipilogi Nagari                               : Daratan

2.      Tingkat Perkembangan Nagari   : Swadaya

3.      Luas Wilayah                             : ……. Ha

4.      Batas Wilayah

a.       Sebelah Utara                    : Nagari III Koto Aur Malintang Utara

b.      Sebelah Selatan                 : Nagari III Koto Aur Malintang Selatan

c.       Sebelah Barat                    : Nagari III Koto Aur Malintang Selatan dan Nagari Garagahan Kab. Agam

d.      Sebelah Timur                   : Bukit Barisan dan Nagari  III Koto Aur Malintang Timur

5.      Orbitasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan)

a.       Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan      : 0,0 Km

b.      Jarak dari pusat pemerintahan Kota                : 70 Km

c.       Jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten      : 70 Km

d.      Jarak dari pusat pemerintahan Provinsi           : 98 Km

6.      Jumlah Penduduk Miskin         : …… Orang

7.      Sarana dan Prasarana

a.       Sarana Prasarana Kesehatan

1.      Puskesmas                         :      1    Buah

2.      Poskesdes                          :      0    Buah

3.      Posyandu                          :         Buah

b.      Sarana Prasarana Pendidikan

1.      Perpusdes                          :      -     Buah

2.      PAUD                               :      8     Buah

3.      TK                                     :      1    Buah

4.      SD/MI                               :      5    Buah

5.      SMP/MTsN                       :      1    Buah

6.      SMA/SMU/MA                :      1    Buah

7.      PT                                      :      -    Buah

8.      TPA                                   :      9   Buah

c.       Sarana Prasarana Ibadah

1.      Mesjid                               :       2    Buah

2.      Musholla/Langgar             :     47    Buah

 

d.      Sarana Prasarana Umum

1.      Lapangan Olahraga           :     4      Buah

2.      Sanggar Kesenian/Budaya:     1-      Buah

3.      Balai/Aula Pertemuan       :      -     Buah

4.      Pasar Nagari                         :      1     Buah

5.      Lainnya                             :      2     Buah

 

 

PENGORGANISASIAN TIM PENGGERAK PKK NAGARI III KOTO AUR MALINTANG

A. Bidang organisasi

Di Nagari III Koto Aur Malintang  Terdapat 1 ( satu ) Sekretariat ) TP-PKK Nagari dan kelompok Dasa Wisma 9 Kelompok. Dan jumlah kader umum 20 orang , kader khusus  5 orang.

            Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Nagari III Koto Aur Malintang, maka susunan kepengurusan TP.PKK Nagari III Koto Aur Malintang adalah sebagai berikut :

NO

NAMA

JABATAN DALAM KEPENGURUSAN

1.

H. AZWAR MARDIN

Ketua Dewan Penyantun TP – PKK Nagari III Koto Aur Malintang

2.

JEFRI

Anggota  Dewan Penyantun

3.

NOVIARMAN

Anggota  Dewan Penyantun

4.

BUSBAR ANDRE PUTRA

Anggota  Dewan Penyantun

5.

RENI SUKMA KURNITA

Ketua TP – PKK Nagari III Koto Aur Malintang

6.

LISA NAGRAFANI

Wakil Ketua

7.

ETRI YANTI

Sekretaris

8.

AFRIA NANDA

Wakil Sekretaris

9.

ANDRIA CITRA PUTRI

Bendahara

 

POKJA 1

1.

SAFRIDA

KETUA

2.

MARTA

ANGGOTA

3.

ERMAWATI

ANGGOTA

4.

MARTINI

ANGGOTA

5.

RIZA MARDIANA

ANGGOTA

6.

DESI NURHAYATI

ANGGOTA

7.

NYAMARIANI

ANGGOTA

8.

DESWITA

ANGGOTA

9.

ROSI WIDURA

ANGGOTA

10.

YUSDELINA

 

 

POKJA II

1.

ONDANI

KETUA

2.

SYAMSIAR

ANGGOTA

3.

AMBUN SARIATI

ANGGOTA

4.

NETI WARNA

ANGGOTA

5.

NONI

ANGGOTA

6.

ANDESKA NOVA

ANGGOTA

7.

RIYANI

ANGGOTA

8.

MURNIATI

ANGGOTA

9.

RUKMINI

ANGGOTA

10.

NILA WATI

ANGGOTA

 

POKJA III

1.

EVA DEVI

KETUA

2.

ERLINA

ANGGOTA

3.

RINA  NOVA YANTI

ANGGOTA

4.

ROSMANELI

ANGGOTA

5.

NANIH

ANGGOTA

6.

WISDA RIA

ANGGOTA

7.

JUSMANIDAR

ANGGOTA

8.

YUSMANIDAR

ANGGOTA

9.

LENI MARLINA

ANGGOTA

10.

RINA MELATI

ANGGOTA

 

 

POKJA IV

1.

RUSDIAH ALIYAH

KETUA

2.

DIOK TAMISANTRI

ANGGOTA

3.

TETI SUSANTI

ANGGOTA

4.

SARIFAH

ANGGOTA

5.

CELSI MARLINDA

ANGGOTA

6.

OPET

ANGGOTA

7.

DELYA NOVITA

 

8.

RIZA  MARDIANA

ANGGOTA

9.

FITRI DELI

ANGGOTA

10.

PARIDA

ANGGOTA

 

Tugas dan fungsi Tim Penggerak PKK Nagari III Koto Aur Malintang adalah sebagai berikut :

  • Menyusun rencana kerja/program kerja
  • Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program kerja yang telah disusun
  • Menggerakkan kelompok Dasa Wisma agar program kerja dapat terlaksana dimasing – masing Dasa Wisma dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga
  • Melaksanakan kegiatan penyuluhan yang mencakup kegiatan bimbingan, motivasi, memberikan petunjuk dan sebagainya dalam upaya mencapai kesejahteraan keluarga
  • Berpartisipasi dalam pelaksanaan program sektoral mengenai kesejahteraan keluarga di Nagari III Koto Aur Malintang
  • Melaksanakan tertib Administrasi
  • Membuat pertanggung jawaban keuangan tentang dana – dana yang dikelola dalam pelaksanaan program pembangunan di Nagari III Koto Aur Malintang khususnya yang ditangani oleh PKK
  • Mengadakan konsultasi dengan Pembina setempat, tokoh masyarakat dan Tim Penggerak Kecamatan, Kabupaten maupun Propinsi.

Tugas dan fungsi Kelompok Dasa Wisma adalah sebagai berikut :

  • Mencatat segala kegiatan yang ada di masyarakat/KK sesuai dengan buku
  • Mencatat Ibu Hamil, Kelahiran, Kematian, dan Ibu Nifas
  • Memberikan penyuluhan kepada KK Binaanya tentang pelaksanaan 10 Program Pokok PKK
  • Menggerakkan warga binaannya sesuai dengan kebutuhan
  • Melaporkan hasilnya kepada TP.PKK Nagari.

Strategi PKK dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin keluarga, dilaksanakan melalui “Kelompok Dasawisma”, yaitu kelompok 10 – 20 KK yang berdekatan. Ketua Kelompok Dasawisma dipilih dari dan oleh anggota kelompok. Ketua Kelompok Dasawisma membina 10 rumah dan mempunyai tugas menyuluh, menggerakkan dan mencatat kondisi keluarga yang ada dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, balita, orang sakit, orang yang buta huruf dan sebagainya.Informasi dari semuanya ini harus disampaikan kepada Tim Penggerak PKK Nagari.

Anggota Tim Penggerak PKK adalah para relawan, yang tidak menerima gaji, baik perempuan maupun laki-laki, yang menyediakan sebagian dari waktunya untuk PKK. Walaupun Sasaran PKK adalah keluarga, khususnya ibu rumahtangga, perempuan, sebagai sosok sentral dalam keluarga. Ia tidak hanya mengurus soal kehidupan rumahtangganya dan mengasuh anak saja. Banyak diantara ibu rumahtangga yang membantu suami disawah, bahkan berusaha menambah pendapatan keluarga dengan berjualan. Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak. Pembinaan tehnis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan dalam kerjasama dengan unsur dinas instansi pemerintah terkait.

B. Bidang Administrasi

Dalam melaksanakan kegiatan Tim Penggerak PKK Nagari III Koto Aur Malintang Kecamatan IV Koto Aur Malintang  mengacu  Buku Administrasi Sesuai Rakernas VII PKK Tahun 2010 sebagai berikut :

1.          Buku Anggota TP.PKK dan Kader PKK

2.          Buku Agenda Surat masuk dan Surat Keluar

3.          Buku Keuangan

4.          Buku Notulen

5.          Buku Inventaris

6.          Buku Kegiatan

Serta dilengkapi dengan Buku-Buku Bantu  seperti ada buku pencatatan kegiatan lainnya diantaranya buku tamu, dan  buku catatan yang ada di masing-masing Pokja.

Melengkapi papan data, terdiri dari :

  • Papan data umum
  • Papan data Pokja I s/d Pokja IV
  • Susunan Kepengurusan
  • Data pengunjung Posyandu
  • Peta UP2K-PKK

Kelengkapan atribut yang ada pada sekretariat TP PKK Nagari III Koto Aur Malintang antara lain berupa:

a. Papan Nama TP PKK,

b. Stempel,,

f. Plakat,

g. Baju seragam

 

Dalam melaksanakan kegiatan 10 Program Pokok PKK senantiasa menggunakan Dana Bantuan yang di peroleh sebagai  berikut :

-        APBNag III Koto Aur Malintang

-        Ketua TP. PKK Nagari III Koto Aur Malintang

-        Kas TP.PKK Nagari III Koto Aur Malintang

 

Dukungan kebijakan operasional dalam menunjang kegiatan adminitrasi PKK :

a. Penyediaan ruangan untuk sekretariat TP PKK, beserta peralatan maubeler.

b. Penyediaan tenaga kesekretaritan PKK.

c. Pinjam pakai peralatan komputer untuk kegiatan  PKK.

 

PROGRAM DAN KEGIATAN

Prinsip-prinsip dasar yang menjadi pegangan Gerakan PKK, antara lain:

a.     Gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah dan menampung aspirasi masyarakat.

b.     Adanya 10 Program Pokok PKK.

c.     Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK bersinergi dengan program sektoral.

d.     Kenggotaan TP PKK dan Kader PKK bersifat relawan.

Hasil kegiatan PKK selama periode sebelumnya  menunjukkan perlunya peningkatan sistem komunikasi dan informasi antara lain sosialisasi, fasilitasi, publikasi dan peningkatan kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah,  swasta serta lembaga/ organisasi kemasyarakatan lainnya.

Untuk lebih meningkatnya pencapaian keberhasilan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok PKK, perlu disusun Rencana Kerja  sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.

Dalam kurun waktu enam tahun 2018-2024 TP PKK akan dapat:

1).    Tersosialisasinya program-program PKK tahun 2018 – 2024

2).    Meningkatnya efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan 10 Program  Pokok PKK secara merata di semua jenjang

3).    Meningkatnya cakupan hasil pelaksanaan 10 program Pokok PKK

4).    Meningkatnya inovasi program – program PKK di semua jenjang

5).  Tercapainya keberhasilan program PKK merupakan salah satu barometer suksesnya pembangunan

6).    Terwujudnya profesionalisme dan leadership bagi anggota TP PKK dan kader kadernya.

 

Kegiatan  Administrasi Bidang Kesekretariatan

a. Melaksanakan kegiatan rutin sekretaris antara lain menyusun program kerja tahunan yang mencakup kegiatan-kegiatan Pokja I s/d IV termasuk kegiatan Bendahara.

b. Pencatatan administrasi kesekretariatan dan administrasi keuangan, administrasi surat masuk dan keluar, pelaporan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan administrasi kegiatan sekretaris maupun Pokja-Pokja.

c. Melaksanakan pertemuan rutin PKK dalam setiap bulannya seluruh kegiatannya terangkum dalam notulen dan buku kegiatan

d. Monitoring kegiatan Posyandu, BKB, Posbindu (lansia) bekerjasama dengan Pokja IV.

e. Menghadiri dan membina (monitoring) kelompok Dasa Wisma.

f. Membantu jalannya perkembangan kegiatan UP2K PKK bekerjasama dengan Pokja II.

i. Monitoring perkembangan kegiatan PAUD untuk mengetahui perkembangan kegiatan PAUD.

k. Melaksanakan kegiatan kerja bakti di wilayah Dasawisma masing-masing.

 

PENERAPAN 10 PROGRAM POKOK PKK

Pelaksanaan program dan kegiatan PKK secara terpadu dilaksanakan oleh Pokja-pokja dengan berpedoman pada 10 Program Pokok PKK.

1.      PROGRAM POKJA I

Pokja I mengelola program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila  dan Program Gotong Royong. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran keluarga dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara perlu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dengan sosialisasi melalui penyuluhan, pelatihan dan simulasi terpadu.

Program ini sesuai dengan kebutuhan gender dapat dikategorikan menjadi kebutuhan praktis dimana  harus segera dilaksanakan karena sifatnya menNagarik, selain itu dapat juga dikategorikan menjadi kebutuhan gender strategis karena program ini bisa berdampak untuk jangka panjang, misalnya Pola Asuh Anak dan KADARKUM. Program ini sesuai dengan pendekatan kebijakan dalam bidang penguatan.

 a.      Tugas

  1. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang  Penghayatan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
  3. Memantapan Pola Asuh Anak dan remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Ujicoba.
  4. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam keluarga dan lingkungan
  5. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkait dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.
  6. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Nagari (TMMD) dan lain lainnya.
  7. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan  dalam keluarga dan lingkungannya.

 

b.      Prioritas Program

1).    Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dilaksanakan pemahaman secara terpadu :

a).    Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN):

PKBN mencakup 5 (lima) unsur:

(1)    Kecintaan tanah air,

(2)    Kesadaran berbangsa dan bernegara,

(3)    Keyakinan atas kebenaran Pancasila,

(4)    Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara serta

(5)    Memiliki kemampuan awal bela Negara.

b).    Kesadaran Hukum (KADARKUM)

KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak, NARKOBA Dan lain-lain.

c).    Pola Asuh Anak dan Remaja

Pola Asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun didalam keluarga sesuai budaya bangsa.

d).    Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill And Parenting Skill)

Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.

e).    Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga.

                            2).    Gotong Royong

Dalam pelaksanaan kegiatan gotong royong bertujuan untuk membangun kerjasama yang baik antar keluarga, warga, dan kelompok dalam rangka mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan. Program ini sesuai dengan kebutuhan gender yang bersifat praktis karena dengan adanya program gotong-royong ini, masyarakat dapat mempererat tali persaudaraan antara warga.

Kegiatan gotong royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar sesama: keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.

a).    Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama

b).    Memberdayakan LANSIA agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran, keterampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya.

c).    Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiatan Tentara Manunggal Membangun Nagari (TMMD).

2.      PROGRAM POKJA II

Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.

a.      Tugas

1).    Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.

2).    Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB).

3).    Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A dan B dan C

4).    Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.

5).    Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan keluarga.

6).    Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK.

7).    Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.

8).    Identifikasi kebutuhan pelatihan.

9).    Menyusun modul-modul pelatihan.

10).  Berparitisipasi dalam Forum PAUD bekerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

11)   Meningkatkan pengetahuan masyarakt tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar.

 

 

b.      Prioritas Program

1).    Pendidikan dan Ketrampilan

Program ini difokuskan kepada peranan majemuk perempuan dalam bidang produktivitas, karena dengan adanya pendidikan dan keterampilan akan menghasilkan kader-kader atau bibit manusia yang baik untuk masa depan. Selain itu, program inipun membuat kesadaran akan pendidikan semakin meningkat.

Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal.

 Menyusun modul pelatihan BKB bagi TP PKK dan mengadakan pelatihan BKB

Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan pelatihan pelatih/ Training of Trainer (TOT).

Meningkatkan pengetahuan TP PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang diintegrasikan dengan BKB dan Posyandu dengan pertemuan mitra PAUD bekerja sama dengan Pokja IV.

Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (LIFE SKILL) perempuan maupun laki laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat kehidupan diri dan keluarganya.

Mengadakan monitoring dan evaluasi kegiatan Pos PAUD di TP PKK Nagari untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB dan Posyandu

Meningkatkan kejar Paket A, B dan C melalui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B dan C bekerja sama dengan instansi terkait.

Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (WAJAR DIKDAS 9 tahun)

Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Sudut Baca bekerja sama dengan instansi terkait.

Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pendamping, yaitu lintas sektoral dan lintas kelembagaan.

2).    Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

Pada program ini, peranan majemuk perempuan lebih terfokus pada produktivitas, karena dengan adanya pengembangan hidup dalam berkoperasi bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga rumah tangga. Kebutuhan gender praktis yang ada dihasiljan dari tambahan penghasilan melalui Simpanan Hasil Usaha (SHU) sebagai tambahan penghasilan keluarga.

a)     Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK  dan mengetahuai keberhasilannya.

b)     Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang program UP2K-PKK agar TP PKK Nagari mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan program UP2K-PKK

c)     Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK

d)     Mengatatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K PKK melalui APBD, Lembaga Keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit Nagari, Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri PeNagarian, Alokasi Dana Nagari (ADD) dan lain lain.

e)     Mengupayakan pemasaran UP2K PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar baik lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan.

f)     Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

g)     Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK

Dalam pelaksanaa prioritas program disesuaikan dengan kemampuan daerah dan menjalin kemitraan dengan instansi terkait.

 

 

3.      PROGRAM POKJA III

Pokja III mengelola program Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga

a.      Tugas :

1).    Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.

2).    Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas.

3).    Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.

4).    Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.

5).    Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.

6).    Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).

7).    Memanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.

8).    Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produksi Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.

9).    Mensosialisasikan pola pangan  3B untuk  keluarga khususnya bagi balita dan lansia.

10).  Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri  serta mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya.

11).  Mengembangkan kreatifitas Usaha Kecil Mikro (UKM) dengan berbagai produk busana, cinderamatakhas daerah untuk menunjang pariwisata.

12).  Mendorong terciptanya lapangan/kesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan perumahan.

13).  Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup keluarga.

14).  Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat tumbuh kembang keluarga harmonis.

15).  Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.

16).  Melaksanakan PMT- AS terkoordinasi dan terpadu.

17).  Sosialisasi program nasional Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) dalam rangka mencerdaskan bangsa.

18).  Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan keluarga.

19).  Menjaga kelestarian hutan.

 

b.      Prioritas Program

                            1).    Pangan   

Program ini difokuskan pada peranan majemuk perempuan dalam bidang produksi dan kemasyarakatan. Dengan adanya program pangan ini maka banyak warga yang dapat memproduksi makanan sendiri. Misalnya program TOGA (Tanaman Obat Keluarga) membuat warga memproduksi tanaman obat sendiri agar jika salah satu anggota ada yang sakit, bisa langsung diobati tanpa harus pergi ke rumah sakit. Program pangan bisa bersifat kemasyarakatan, misalnya pengadaan lomba masak secara berjenjang guna meningkatkan kreatifitas cipta makanan.

Pendekatan yang digunakan dalam program pangan ini adalah penguatan ekonomi dan anti kemiskinan. Warga yang ada di Nagari Batubulan kebanyakan memproduksi barang yang bisa di pasarkan sebagai tambahan untuk perekonomian keluarga mereka.

a).     Mewujudkan Ketahanan  Pangan Keluarga  melalui penganekaragaman pangan yang bergizi sesuai potensi daerah.

b).    Peningkatan pangan keluarga sehari-hari dengan mendorong terciptanya sikap dan perilaku masyarakat melalui  penganekaragaman makanan dengan menerapkan pola pangan 3B (beragam, bergizi, berimbang), sesuai potensi yang ada di Nagari.

c).     Mewaspadai terjadinya keracunan pangan, mulai dari menanam, memilih, mengolah sampai terhidangnya makanan, menghindari bahan tambahan makanan yang berbahaya, antara lain :  zat pewarna, bahan pengawet, produk kedaluwarsa, dan penggunaan pestisida.

 

d).     Meminimalkan budaya / tradisi pangan yang merugikan kesehatan misalnya orang hamil / balita banyak pantangan makan.

e).     Mengoptimalkan HATINYA PKK dengan tananam pangan dan tanaman produktif/keras (bernilai ekonomis tinggi), minimal untuk memenuhi keperluan dan tabungan keluarga serta meningkatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

f).     Mengembangkan industri pangan rumah tangga dan mengadakan penyuluhan, orientasi dan pelatihan untuk menunjang pemasaran.

h).     Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menunjang usaha agrobisnis, hortikultura, tanaman buah, perikanan, peternakan dan lain-lain untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dalam mencapai  taraf hidup dan kesejahteraan keluarga.

i).      Menyempurnakan dan sosialisasi buku Peran PKK Dalam Mendukung Gerakan Percepatan Keanekaragaman Konsumsi Pangan

2).    Sandang

Program ini bertujuan untuk membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negri. Pendekatan yang digunakan dalam program sandang ini adalah produksi dan kemasyarakatan. Dikategorikan ke dalam produksi karena dapat meningkatkan produksi dalam negri (busana batik) yang kini sudah diakui oleh seluruh dunnia bahwa batik adalah produk asli Indonesia. Program ini memenuhi kebutuhan gender praktis karena dapat mempromosikan budaya jawa lewat busana batik dan memenuhi kebutuhan gender strategis karena dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan.

a).     Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi  hak cipta Nagariin.

b).    Mengupayakan keikutsertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat lokal, nasional dan internasional.

c).     Mengadakankerja sama dengan para disainer, pengusaha, industri sandang dan pariwisata.

d).     Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri (Aku Cinta Produksi Indonesia)

3).    Perumahan dan Tata Laksana Rumahtangga

Dalam program perumahan dan tata laksana rumah tangga lebih cenderung pemfokusan peranan terhadap kemasyarakatan. Karena dengan adanya program ini, kebutuhan papan setiap warga akan terpenuhi, sehingga tidak ada lagi warga yang tidak memiliki rumah dan tempat tinggal.

Program ini menggunakan pendekatan penguatan atau pemberdayaan karena dengan adanya program ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi kehidupan rumha tangga. Selain itu, dengan kepemilikan rumah atau tempat tinggal merupakan suatu penentuan status individu dalam kehidupan dalam kehidupan social kemasyarakatan sekaligus sebagai anti kemiskinan.

a).     Menumbuh kembangkan kembali program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Nagari Terpadu (P2LDT) melalui pemugaran rumah layak huni terutama keluarga miskin dan pengungsi dengan azas Tri Bina (bina usaha, bina manusia dan bina lingkungan), gotong royong  serta mengupayakan bantuan dari instansi/dinas terkait, bank, swasta dan masyarakat.

b).    Meningkatkan pemasyarakatan tentang perumahan sehat dan layak huni serta menumbuhkan kesadaran akan bahaya bertempat tinggal di daerah tegangan listrik tinggi, bantaran sungai, timbunan sampah, tepian jalan rel kereta api dan menumbuhkan kesadaran hukum tentang kepemilikan rumah dan tanah.

c).     Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumahtangga, sarana dan prasarana perumahan serta hemat energi dan mencegah pemborosan.

d).    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata laksana rumah tangga dalam mengharmoniskan dan membahagiakan kehidupan keluarga.

 

 4.      PROGRAM POKJA IV

Pokja IV mengelola Program Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat

a.      Tugas:

1).    Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain :

a).    Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan (indikator antara lain : menurunkan prefalensi anak balita yang kurang gizi)

b).    Menurunkan angka kematian anak

c).    Meningkatkan kesehatan Ibu Hamil

d).    Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya

e).    Menjamin kelestarian lingkungan hidup

2).    Meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

3).    Mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan POSYANDU

4).    Memonitor pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu (SIP)

5).    Melaksanakan pencatatan Ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran dan kematian bayi dan balita

6).    Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan.

7).    Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera dengan melaksanakan program KB agar tercapai generasi yang sehat, cerdas dan tangguh.

8).    Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan kebiasaan menabung dan melaksanakan  tatalaksana keuangan keluarga dalam rangka mendukung perencanaan sehat.

c.      Prioritas Program :

1).    Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu hal yang utama dalam kehidupan, maka dari itu sangat penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan. Dalam program ini, akan memfokuskan peran wanita terhadap pemberdayaan, yaitu dengan tujuan memberdayakan keluarga dalam menunjang penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita, memperbaiki gizi bagi balita dan keluarga.

Focus peran wanita dalam program ini adalah dalam hal reproduksi yaitu asupan gizi dan kualitas ASI. Kualitas ASI yang semakin baik, maka akan membuat anak menjadi sehat pula. Program ini juga termasuk dalam kebutuhan gender praktis yaitu dengan cara mengoptimalkan pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader posyandu. Selain termasuk kebutuhan gender praktis, termasuk pula kedalam kebutuhan gender strategis. Karena kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga harus selalu dijaga, maka masyarakat membuat posyandu.

Pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah pendekatan keadilan karena memperhatikan kesehatan keluarga tanpa membedakan derajat dan status social keluarga lain. Contoh kegiatan dari program ini adalah Ambulance Nagari, Posyandu, Imunisasi, dan lain-lain.

a).    Memantapkan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dalam upaya menurunkan prefalensi anak balita kurang gizi.

(1)    Gizi seimbang kepada ibu hamil (BUMIL), ibu menyusui (BUSUI), balita.

(2)    Kualitas gizi pada BUMIL yangKekurangan Energi Kronis (KEK) dengan mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA)

(3)    Suplementasi zat gizi

(4)    Pemberian ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan

(5)    Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

(6)    Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita, Lansia di Posyandu.

 

b).    Penyediaan Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah (PMT-AS);

Upaya penambahan kalori (Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air) di sekolah.

c).    Menjadikan PHBS  sebagai kebiasaan hidup sehari-hari

(1)    Membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), kebersihan pribadi.

(2)    Menggunting dan memelihara kebersihan kuku.

(3)    Lomba pelaksana terbaik PHBS setahun sekali

d).    Usaha Kesehatan Sekolah

e).    Membudayakan Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) dan rutin untuk menurunkan angka kematian anak dan ibu.

f).    Meningkatkan kesadaran Pasangan Usia Subur (PUS) tentang manfaat pemakaian alat kontrasepsi.

h).    Meningkatkan tanam dan pelihara pohon dalam upaya kelestarian lingkungan hidup, mengurangi dampak global warming (pemanasan global).

i).     Mendorong swadaya masyarakat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBAL) melalui antara lain :

(1)    Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan Program Perencanaan Persalian, Pencegahan dan Komplikasi (P4K).

(2)    Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Nagari dan Kelurahan.

(3)    Lima Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin

(4)    Pencatatan kelahiran dan kematian di kelompok-kelompok Dasawisma.

(5)    ‘Ambulans’ Nagari.

j).     Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga.

k).    Optimalisasi Posyandu.

2).    Kelestarian Lingkungan Hidup :

Program kelestarian lingkungan hidup termasuk dalam program kemasyarakatan, karena dengan adanya pelestarian lingkungan hidup maka warga telah ditanamkan kepedulian terhadap lingkungan hidup yang ada di sekitar pemukiman warga. Kebutuhan gender praktis lebih cenderung kepada kesehatan, karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

a).    Lingkungan Bersih dan Sehat

(1)    Menanamkan kesadaran tentang kebersihan pengelolaan kamar mandi dan jamban keluarga, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

(2)    Menanamkan kebiasaan memilah sampah organik dan non organik serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di tempat yang benar.

(3)    Mendaur ulang limbah

(4)    Mengadakan lomba/ Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat.

(5)    Peningkatan pengetahuan tentang pengadaan, pemakaian dan penghematan air bersih dan sehat dalam keluarga.

b).    Kelestarian Lingkungan Hidup

(1)    Pengembangan kualitas lingkungan dan pemukiman, kebersihan dan kesehatan, pada pemukiman yang padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan sehat (Health Cities).

(2)    Pencegahan banjir dengan tidak menebang pohon sembarangan.

(3)    Program sejuta pohon sebagai paru-paru kota dan pencegahan polusi udara.

(4)    Pemanfaatan jamban dan air bersih dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.

(5)    Memasyarakatkan biopori (lubang resapan) untuk mencegah genangan dan resapan air

 

 

3).    Perencanaan Sehat

Program  terakhir dari 10 program PKK adalah perencanaan kesehaatan. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan kesehatan reproduksi karena membantu ibu-ibu, para remaja, dan calon pengantin untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan keluarga. Kebutuhan gender praktis dalam program ini adalah menjaga kesehatan keluarga agar tidak terserang penyakit yang berbahaya. Kebutuhan gender strategis adalah dapat mengendalikan jumlah penduduk yang ada di Nagari Batubulan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan anti kemiskinan karena dengan adanya keluarga berencana maka dapat memperkirakan kebutuhan hidup kedepan. Contoh kegiatan dalam program ini adalah KB.

Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain:

Meningkatkan penyuluhan tentang  pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program keluarga berencana menuju keluarga berkualitas.

Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari-hari dengan berorientasi pada masa depan dengan cara membiasakan menabung.

Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-KES dalam upaya meningkatkan cakupan hasil pelayanan KB-KES

Meningkatkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin.

Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga.

 

PENUTUP

 

Demikian Profil TP.PKK Nagari III Koto Aur Malintang yang dapat kami sampaikan yang merupakan gambaran aktifitas TP.PKK Nagari III Koto Aur Malintang. Dalam rangka usaha perbaikan dalam gerakan TP.PKK Nagari III Koto Aur Malintang yang lebih maju dan mandiri, maka kami sangat mengharapkan pembinaan dan saran yang membangun untuk bisa bersama-sama memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga/masyarakat.

 

TIM PENGGERAK PKK

NAGARI III KOTO AUR MALINTANG

KETUA

 

RENI SUKMA KURNITA