Profil Wali Nagari
WALI NAGARI
NAGARI III KOTO AUR MALINTANG
KECAMATAN IV KOTO AUR MALINTANG
KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT
MASA JABATAN DARI TAHUN 2018 S/D 2024
H. AZWAR MARDIN
MASA JABATAN : 2018 s/d 2024
IDENTITAS :
Nama : Azwar Mardin
Tempat, Tanggallahir : Batu Basa, 20 Agustus 1983
Jenis Kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Status : Kawin
Alamat Rumah : Kampung Tanjung Aur Malintang Nagari III koto Aur Malintang Selatan
NomorTelepon/HP : 081267619283
Email : mardinazwar83@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan
- 19.. s/d 19.. : SD Negeri 17 IV Koto Aur Malintang
- 19.. s/d 19.. : SMP Negeri 1 IV koto Aur Malintang
- 19.. s/d 19.. : SMA Negeri 1 Kec. Sungai Geringging
- 2022 : S1 Fakultas Manajemen Univesitas Tamansiswa Padang
3. Riwayat Pekerjaan
2015 s/d 2018 Wakil Ketua Bamus Nagari III koto Aur Malintang
4. Riwayat jabatan
- 20.. s/d 20.. : Ketua Karang Taruna Bhakti Abadi
- : Pengurus KNPI Kabupaten Padang Pariaman
- : Kwarcab Pramuka Padang Pariaman
- : Pimpinan Umum Radio Komunitas Suara Anak Nagari
- : Pimpinan Umum Tabloid Sarunai Minang
5. Kursus/Latihan/Seminar/Penataran dan lain-lain
- Semonar Nasional Jaringan Radio Komunitas Indonesia
6. Data Keluarga
- Nama Istri : RENI SUKMA KURNITA
- Nama Anak : AZIZAN LUTFILAH AZREN (Anak ke 1), AZILA FAHIMA AZREN (Anak ke 2), AZIO SYABANI AZREN (Anak ke 3) AZHIM AZREN
Dok.Pribadi
Foto keluarga
Sosok tokoh pemuda kelahiran Batu Basa, 20 Agustus 1983 ini merupakan anak nagari yang gigih. Kepeduliannya, dilirik masyarakat sebagai bentuk kepedulian, hingga akhirnya di usung penuh harap bisa memberi warna terang pembangunan nagari.
Anak pasangan H. Jahidin (alm) dan Hj. Asnimar, Korong Kampung Baringin, Nagari III Koto Aur Malintang Kec. IV Koto Auur Malintang ini, awalnya aktif dalam organisasi pemerintahan dan organisasi media informasi komunitas sempat merintis karir dalam kompetitor politik melalui parpol calon anggota dewan Kabupaten padang pariaman pada tahun 2009 dan 2014 namun belum beruntung menduduki kursi legislatif Kab Padang Pariaman,
Kemudian tokoh pemuda ini lebih memilih aktif di berbagai organisasi organisasi sosial fokus pada kegiatan mengelola media informasi komunitas yaitu Radio siaran berbasis komunitas, berawal keaktifan beliau dalam berbagai kegiatan pemerintahan maupun kegiatan sosial menjadi modal awal bagi Azwar Mardin untuk mengenal lebih jauh dunia pemerintahan dan politik.
"Disitu saya banyak bergaul dengan para pegiat, relawan, pemangku pemerintah sebagai seorang yang beraktifitas sosial sehari-hari akses untuk bisa bergaul dengan para penggiat, pemangku pemerintahan menjadi lebih mudah. Akhirnya mulai merintis usaha yang dirasa memungkinkan untuk bisa berkembang," kisah Azwar Mardin menceritakan perjalanan hidupnya.
Tentunya bukan pekerjaan yang mudah, Azwar Mardin merintisnya dari awal
dengan kerja keras yang menguras tenaga, memutar otak untuk bisa mendapatkan peluang. Memulai dengan usaha Jasa Cucian Mobil dan akhirnya menemukan peluang di bisnis dalam menjalan kehidupan sehari melalui usaha cucian mobil yang lebih refresentatif.
"Merintis usaha memang tidak mudah, perlu ketekunan dan kerja keras. Disini saya belajar banyak tentang usaha untuk bertahan hidup, hingga akhirnya memiliki kemandirian dalam menjalani kehidupan,"ucap Azwar Mardin.
Sejak saat itulah, Azwar Mardin, terus menjalani kehidupannya sebagai Pegiat Sosial . Perjalanan waktupun membawanya menimba berbagai pengalaman, membuka akses dan bergaul dengan masyarakat merupakan hal yang harus dijalani baginya.
Melihat kepedulian dan kegigihannya memperhatikan kampung halaman, masyarakatpun berharap agar dirinya mengabdikan diri untuk nagari. Meski sempat ada keraguan karena masih teringat kompetisi dua periode pemilu calon anggota legislatif hanya mampu sebagai Runer Up karena waktu itu dikalangan masyarakat pemimpin nagari ini harus matang disegi usaha serta anak muda masih dianggap belum punya pengalaman dalam memimpin pemerintah Nagari itu yang ada semasa itu ditengah masyarakat, desakan dari pemuda dan dukungan dari beberapa tokoh masyarakat akhirnya meluluhkan hatinya. Alhasil pada tahun 2018 lalu, Azwar Mardin benar-benar dipilih dan diamanahkan oleh masyarakat menjadi Wali Nagari III Koto Aur Malintang untuk periode 2018-2024.
Azwar Mardin mencalonkan menjadi Wali nagari III koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang Pemilihan Walinagari serentak, 4 April 2018 lalu. Bersaing dengan 7 kandidat bakal calon wali nagari lainnya tingkat panitia pemilihan, setelah dilakukan uji administrasi syarat calon serta ujian tingkat Panitia di Kabupaten Padang Pariaman Azwar Mardin menjadi nilai terbaik dari 5 besar lolos sebagai calon ikut berkompetisi dalam pilwana serentak, pilihan mayoritas dengan suara terbanyak di 11 dari 12 Tempat Pengutan Suara (TPS) yang ada total suara 716 suara dari 2.300 suara Sah.
Meski dalam kondisi yang sangat berbeda dengan organisasi yang dipimpinnya, Azwar bekerja keras mencoba hal baru untuk pembangunan nagari yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Suami, Reni Sukma Kurnita ini, bertekad meningkatkan pelayanan maksimal, namun terbentur pada aparatur nagari yang sulit bekerja maksimal dengan alasan kurangan pengalaman serta tidak menguasai ilmu teknologi saat ini serta kurang mendapatkan kewenangan dalam mejalankan tugas dan fungsi nya sebagai perangkat nagari.
"Perangkat nagari harus masuk sesuai jam kerja, alasan perlunya pembaharuan pengalaman yang mumpuni kita lakukan program program peningkatan kapasitas perangkat nagari asal pelayanan bisa berjalan maksimal, efektif dan sesuai tujuan penggunaan Dana Desa,"kisah Azwar.
Tidak hanya itu, demi pembangunan nagari, Azwar harus berbagi perhatian untuk anak, istrinya dan pemerintahan. Sebab harus menata sistem pemerintaha nagari yang maju untuk masa tugasnya selama 6 tahun menjadi Wali Nagari.
Kepedulian yang tinggi untuk membangun nagari sudah terlihat pada diri Azwar sejak lama, buktinya Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepentingan umum dinagari ikut menjadi perhatiannya semasa beliau jauh sebelum diamanahkan sebagai wali nagari.
Begitulah sosok ayah empat orang anak ini, dimata masyarakatnya, tidak
sekedar pencitraan, bukti nyata melalui berbagai bantuan sosial itulah
warga melihatnya sebagai orang peduli dengan masyarakatnya.